BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
Udang merupakan salah
satu makanan laut yang cukup digemari di Indonesia. Dengan wilayah geografis
Indonesia yang sebagian besar adalah lautan,Indonesia dikenal sebagai negara
maritim. Selain dikonsumsi dengan cara dimasak, udang juga diolah menjadi bahan
lain seperti terasi atau kerupuk udang.
Tapi kali ini kami
ingin menciptakan sebuah inspirasi baru di dalam dunia medis. Kebanyakan orang
hanya suka memakan daging udangnya saja, dan cenderung membuang atau
menyisihkan kulit udangnya. Padahal kandungan kulit udang tak kalah baik dengan
kandungan yang terdapat pada daging udang. Di dalam kulit udang terdapat
kandungan glukosamin yang dapat
mencegah penyakit sendi atau di dunia medis lebih dikenal dengan nama osteoarthritis. Penyakit ini sangat
rawan terhadap atlet-atlet dan orang lanjut usia.
Dari itu kami ingin
memanfaatkan kulit udang sebagai pil obat alternatif sendi. Pengolahannya yang
akan kami lakukan dengan cara pengeringan terlebih dahulu dibawah sinar
matahari lalu di lakukan pengasapan untuk mengubah kulit udang menjadi kering.
Ketika sudah kering kulit udang di blender agar dapat membentuk bubuk pil obat alternatif tersebut. Dapat diketahui
manusia membutuhkan suplemen glukosamin
1000 – 1500 mg/hari.
Beberapa kandungan yang juga sangat
bermanfaat bagi sendi sebagai berikut:
NO
|
KANDUNGAN KULIT UDANG
|
PERSENTASE
|
1.
|
PROTEIN
|
25%-40%
|
2.
|
KARBONAT
|
45%-50%
|
3.
|
KITIN
|
15%-20%
|
1.2 PERUMUSAN MASALAH
1. Identifikasi Maslah
Bagaimana proses pengolahan kulit udang
agar dapat menjadi pil obat-obatan?
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana cara membuktikan pil yang diolah dari kulit udang tersebut aman dan
dapat di konsumsi oleh manusia?
b. Berapa dosis yang diperlukan dalam
mengkonsumsi pil dari kulit udang
tersebut?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Dengan adanya penelitian ini mampu
memberikan pandangan kepada orang banyak bahwa untuk tidak cenderung membuang
kulit udang dan meengkonsumsi daging udangnya saja melainkan memanfaatkan kulit
udang sebagai sumber obat-obatan penyembuh penyakit
2. Tujuan Khusus
Diharapkaan dari penelitian ini dapat
:
a.
Memberikan
inspirasi dan respirasi baru di dalam dunia medis akan pentingnya pemanfaatan
kulit udang untuk dijadikan pil bagi kesehatan manusia
b.
Juga memberi informasi dan pengetahuan kepada
orang banyak akan pentingnya kasiat pil dari
kulit udang.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Ilmu Medis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberi informasi baru dalam ilmu medis
dan mempermudah ilmu medis dalam menanggulangi penyakit
2. Bagi Masyarakat
Menjadikan kulit udang lebih
bermanfaat bagi kesehatan tubuh banyak orang dan menambah pengetahuan dan
informasi bagi banyak orang
3. Bagi Peneliti
Menjadikan peneliti lebih kreatif,
inovatif, dan berpengalaman dalam meneliti penelitian ini begitu juga
mencipakan penelitian yang baru.
1.5 Hipotesis
Membuat pil obat sendi dan tulang
dari kulit udang.Kemungkinan kulit udang akan dikeringkan terlebih dahulu di
bawah sinar matahari lalu dilakukan penggongsengan di dalam wajan. Setelah
kulit udang kering dan lapuk dilakukan pemblenderan pada kulit udang agar kulit
udang menjadi bubuk untuk pil obat tersebut. Diketahui kulit udang
mengandung glukosamin yang dapat
menyembuhkan penyakit tulang dan sendi. Jadi, kami memprediksi percobaan ini
akan memakan waktu yang lumayan lama dan beberapa percobaan akan kami lakukan
agar dapat menyimpulkan pengolahan yang sebenarnya pada pil dari kulit udang tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kandungan Kulit Udang
KULIT
udang konon dapat menetralkan orang yang alergi terhadap hewan tersebut.
Bagaimana caranya? Seseorang yang takut
alergi udang bisa mengonsumsi udang sekalian dengan kulitnya. Selain itu kulit
udang ternyata juga bisa menjadi camilan yang kaya gizi. Menurut Erfin Glukosamin pada kulit udang
berfungsi untuk memperbaiki kerusakan
tulang dan sendi. Di dalam kulit udang di dapat kandungan glukosamin yang dapat memperbaiki tulang dan sendi. Diketahui Glucosamine
adalah zat alami dalam tubuh manusia. Ini adalah gula amino yang dipercaya
untuk membantu membentuk dan memperbaiki
rawan sendi. Atau lebih dikenal penyakit osteoarthritis.
Sebuah produk glucosamine juga dijual sebagai suplemen
makanan. Hal ini dihasilkan dengan mengektrasi glucosamine dari kulit udang.
Suplemen yang diperkirakan untuk mengurangi gejala radang sendi dengan membantu
untuk membangun kembali tulang rawan. Lebih khusus, glucosamine untuk membantu
meringankan beberapa gejala berkaitan dengan osteoarthritis, penyakit sendi
degeneratif.
Suplemen
glukosamin banyak digunakan untuk osteoarthritis, khususnya osteoarthritis
lutut. Pada osteoarthritis, tulang rawan – bahan karet yang mengalasi sendi –
menjadi kaku dan kehilangan elastisitasnya. Hal ini membuat rentan terhadap
kerusakan sendi dan dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, kehilangan gerakan,
dan kerusakan lebih lanjut. Karena dalam tubuh glukosamin alami digunakan untuk
membuat dan memperbaiki sendi tulang rawan, mengambil glukosamin sebagai
suplemen nutrisi diperkirakan dapat membantu perbaikan sendi yang rusak dengan
menambah pasokan glukosamin dalam tubuh.
2.2
Glukosamin
Glukosamin
adalah senyawa yang secara alami terdapat pada tubuh, terutama pada jaringan
penghubung dan jaringan tulang rawan. Bersama dengan kondroitin, glukosamin sudah
banyak terbukti dapat membantu mengatasi masalah sendi pada penderita
osteoarthritis. Glucosamine
terbukti dapat menstimulasi produksi tulang rawan dan menghambat
enzim yang menghancurkan tulang rawan.
Tapi
manfaat glukosamin tidak berhenti di situ saja. Ternyata, glukosamin dapat
membantu menghambat terjadinya perubahan metabolisme tulang pada penderita
osteoarthritis. Seperti tercantum pada jurnal Arthritis and Rheumatism,
suplementasi glukosamin dapat menghambat terjadinya peningkatan laju pembongkaran
tulang yang dialami oleh penderita osteoarthritis.
2.3 Osteoarthiritis
2.2.1
Pengertian
Osteoarthritis
adalah gangguan sendi, namun bukan gangguan imun. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seringkali
bersifat idiopotik(tidak diketahui penyebabnya). Pada penyakit ini terjadi
ketidak seimbangan antara pembentukan dan perusakan /degredasi tulangrawan ini
bersifat sistemik seperti rematik arthritis,umumnya terjadi pada usia diatas 45
tahun atau bisa juga terhadap para atlet.
2.2.2
Gejala
dan tanda-tanda
-
Demam nyeri semakin
hebat jika digerakkan
-
Warna kemerahan pada
sendi yang sakit
- Nyeri
sendi yang meradang terasa
kaku dan bengkak
BAB III
METODE
ILMIAH
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian yang kami lakukan
bertempat di Laboratorium Biologi SMA Negeri 1Plus Matauli Pandan dan pantai
Kalangan dengan waktu yang kondisional. Secara rinci, penelitian yang kami
lakukan sudah 5 (lima) kali percobaan.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Alat-alat
Alat-alat
yang digunakan dalam penelitian adalah:
Nama Alat
|
Jumlah
|
Keterangan
|
Kaki
Tiga
|
1 pc
|
Untuk menyangga pembakaran
|
Kawat
kasa
|
1 pc
|
Sebagai alas untuk pembakaran
|
Mortal
|
1 pc
|
Untuk menghaluskan bahan
|
Pemanas
spirtus
|
1 pc
|
Untuk membantu pembakaran
|
Penjepit
|
1 pc
|
Sebagai alat untuk memindahkan
bahan
|
Tempat
blender
|
1 pc
|
Untuk mengubah kulit udang menjadi
serbuk
|
Kaleng
|
1 pc
|
Untuk mempermudah proses pengasapan
|
3.2.2
Bahan-bahan
Nama
Bahan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
Kulit
Udang
|
1/2 Kg
|
Sebagai
bahan pokok
|
Air
|
400 ml
|
Untuk
membersihkan kulit udang
|
Kulit
Pil Obat
|
10 pc
|
Sebagai pembungkus bahan yang sudah
jadi
|
3.3 Wawancara
Selain kami melakukan penelitian di
Lab Biologi sekolah, kami juga menggunakan metode wawancara dengan salah satu
warga sekitar tepi pantai wisata indah. Salah satu warga sekitar yang kami wawancara adalah bapak Antala. Bapak Antala
sangat membantu kami dalam mengumpulkan informasi tentang titik-titik tambak
udang yang ada di pantai Kalangan. Bapak Antala menyebutkan Pandan memiliki
garis pantai yang sangat panjang. Dari itu
BAB IV
PEMBAHASAN
Penelitian bermula dari pengamatan
yang kami lakukan pada ketidakgunaan kulit udang. Banyak orang tidak mengetahui betapa pentingnya kulit
udang. Dan cenderung menkonsumsi daging udangnya saja. Padahal kulit udang sangat
bermanfaat bagi tubuh kita dan kandungan gizinya tidak kalah dengan daging
udang . Mulai dari menyembuhkan penyakit ringan sampai penyakit yang parah.
Setelah kami meneliti, kulit udang
mengandung glukosamin yang dapat
menyembuh penyakit tulang dan sendi. Agar mempermudah orang-orang untuk
mengkonsumsi kulit udang tersebut, kami mengambil inisiatif untuk “mengolah
kulit udang menjadi pil obat tulang dan sendi”.
Pil ini sangat bermanfaat bagi
orang-orang yang memiliki pekerjaan seperti kuli bangunan, buruh pabrik, dan
pekerjaan yang lebih menggunakan tenaga.
Terutama bagi orang-orang yang sudah
lanjut usia.
Dengan melakukan
penjemuran,pembakaran dan pemblenderan pada kulit udang, akan mempermudah
proses terbentuknya pil tersebut.
Dapat diketahui proses penjemuran dapat diperlukan waktu sebanyak 6 jam.
Sedangkan pembakaran membutuhkan waktu sebanyak 1- 5 menit. Dan proses
pemblenderan memakai waktu yang secukupnya saja.Setelah itu kulit pil disiapkan dan serbuk kulit udang bisa segera
dimasukkan kedalam kulit pil tanpa ada campuran kimia lain.Setelah itu pil obat alternatif tersebut segera bisa
dikonsumsi.
Sedangkan untuk dosis yang direkomendasikan pada pasien
dengan nyeri sendi adalah 1000 - 1500 mg/hari glucosamine sulfat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Dari
hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kandungan
kulit udang ternyata berpotensi sebagai obat alternatif untuk sendi.
2.
Proses
pengolahan kulit udang untuk dapat menjadi bubuk dapat dilakukan dengan
pengeringan di bawah sinar matahari, pengasapan dengan suhu 20C dengan waktu
1-5 menit,lalu dilakukan proses pemblenderan.
3.
Setelah
dilakukan perbandingan, dapat diketahui pembakaran yang terlalu lama pada kulit
udang sangat berpotensi membuat kulit udang menjadi menghitam dan otomatis kandungan
di dalam kulit udang menjadi hilang.
4.
Proses
pengolahan pil obat alternatif sendi dari kulit udang yang kami teliti tidak
mengandung unsur kimia lain, jadi pembuatan pil obat ini benar-benar alami.
5. Suplemen Glukosamin yang dapat
dikonsumsi pada orang yang terkena penyakit osteoarthritis
berkisar 1000-1500mg/hari.
Saran:
Diharapkan penelitian ini
dapat dilanjutkan lebih detail lagi, sehingga di dapatkan hasil yang lebih
maksimal dan manfaatnya lebih besar terhadap orang banyak.
DAFTAR PUSAKA
Alistigna, 6.August,2015.http://idpengertian.com/manfaat-glukosamin-untuk-kesehatan.html
(Diakses pada senin 25 agustus 2015:10.15 wib)
Mayrani,20.Maret,2013.http://www.teruskan.com/9591/apa-itu-glukosamin.html (
Diakses pada jumat 28 agustus 2015:09.39 wib)
.24 September 2011. http://duniafitnes.com/training/peran-glukosamin-dalam-menjaga-persendian-anda.html ( Diakses pada jumat
28 agustus 2015:09.36 wib)
Swamedikasi,12januari2014.https://geriatriswamedikasi.wordpress.com/2014/01/12/suplemen-glucosamine/ ( Diakses pada sabtu 29 agustus 2015:10.54 wib )
Obat osteoarthritis,http://obatosteoarthritis.com,(Diakses
pada selasa 2 September 2015 4.30 wib)
Diah
Ekawati,03 september 2015.
http://www.hilo.co.id/glukosamin-aksi-ganda-untuk-tulang-dan-sendi
(Diakses pada kamis 3 september 2015
1.08 wib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar